Kala Hujan Pertama Datang Kembali
Butiran bening itu kini berjatuhan
Dari awan kelabu yang menyelimuti kota
Menghapus senja
Mulai dari rintik, gemercik
Hingga cahaya kilat mendampingi
Gelegar, Daarr! Nada pecah terlahir
Angin datang membelai
Terkadang kasar, terkadang lembut
Mutiara palsu terpencar
Menyapa jendela yang kupandang
Jatuh menyentuh bumi
Mengalir, menyatu dengan tanah
Menghapus rindu yang lama terbendung
Terperangkap dalam hausnya karena terik panjang
Hilang sudah rinduku tersapu hujan
Usai sudah penantianku menunggumu datang
9 Januari 2015
0 comments